Selasa, 26 Agustus 2014 | 14:46:09 WIB | Dibaca: 17150 Kali
SEKTOR PARIWISATA
Untuk menunjang kegiatan sektor pariwisata, di Kabupaten Tanjung Jabung Timur tersedia fasilitas hotel sebanyak 5 buah. Semua hotel tersebut tergolong hotel non berbintang atau melati. Pada tahun 2017 total seluruh kamar tersedia 77 kamar dengan jumlah tempat tidur sebanyak 76 buah.
Nama Hotel, Banyak Kamar dan Tempat Tidur
di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, 2017
Nama Hotel | Alamat | Jumlah Kamar | Jumlah Tempat Tidur |
Sinar Wajo | Jl. Ancol Nipah Panjang II | 13 | 13 |
Kita Bersama | Jl. Segara Nipah Panjang II | 18 | 15 |
Aulia | Jl. Kapten Dirham Simp. Polres | 17 | 16 |
Putri | Jl. Imam Bonjol Talang Babat | 13 | 13 |
Ratu Masita | Jl. Imam Bonjol Talang Babat | 16 | 19 |
Nilai sosial budaya yang berkembang dalam tatanan kehidupan masyarakat lokal merupakan aset pembangunan yang sangat tinggi nilainya, sedang atraksi budaya dan objek wisata merupakan modal dasar untuk pengembangan perekonomian kerakyatan dimasa mendatang, setelah pertanian, industri, dan keuangan, maka pariwisata merupakan sektor unggulan yang harus terus dikembangkan.
1) Taman Nasional Berbak
Taman Nasional Berbak merupakan kawasan konservasi lahan basah terluas di Asia Tanggara. Taman Nasional ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 285/kpts-II/1992 tanggal 26 Februari 1992 dengan luas 162.700 Ha. Taman Nasional Berbak mempunyai ekosistem yang masih asli serta keunikan ekosistem lahan basahnya yang merupakan satu kesatuan ekosistem hutan rawa gambut dengan luas dua pertiga bagian dan hutan rawa air tawar yang sepertiga bagian serta adanya kawasan pantai yang merupakan kawasan persinggahan burung-burung migran.
Sebagai kawasan konservasi lahan basah yang masih asli dan unit serta kepentingannya bagi dunia internasional, maka melalui Keppres No. 48 tahun 1991, kawasan ini dimasukan ke dalam Kawasan Konvensi Ramsar yaitu perlindungan lahan secara Internasional. Taman Nasional Berbak secafa geografis terletak diantara 10406’ - 10430: BT dan 105” – 1 35’ LS sedangkan secara Administratif berada di dua wilayah Kabupaten yaitu Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Batanghari.
Taman Nasional Berbak terletak di pesisir pantai timur Jambi tepatnya di Kecamatan Nipah Panjang, Rantau Rasau & Sadu, berjarak 69 km dari Kota Jambi dengan menelusuri Sungai Batanghari ke arah muara selama 3 jam. TNB ini mempunyai kondisi topografi yang relatif datar dengan ketinggian hanya mencapai 12,5 meter diatas permukaaan laut dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Taman Nasional Berbak sebagai kawasan dengan ekosistem lahan basah rawa-rawa mempunyai ciri-ciri khusus yang ditandai dengan jenis-jenis vegetasi yang tahan dengan genangan air perakaran dengan banir (akar papan) yang tinggi dan kokoh serta akar-akar nafas menjadi pemandangan sendiri.
Di kanan kiri sepanjang sungai akan banyak kita jumpai jenis vegetasi Rasau, Bakung dan rumput-rumputan. Selain itu daerah yang dipengaruhi oleh air asin awalnya selalu dimulai dengan pohon nipah (Nypha). Di kawasan Taman Nasional Berbak terdapat 10 jenis pandan dari keluarga Pandanaceae bahkan lebih dari 27 jenis palem dari keluarga Aracaceae menjadikan TNB sebagai kawasan dengan jenis palem terbanyak di Indonesia. Jenis palem yang termasuk ke dalam tanaman hias langka adalah jenis palem berdaun payung (Johannesteijsmannia altifron). Tumbuhan endemik Berbak yaitu Lepidonia kingi larontaceae yang berbunga besar berwarna merah/ungu.
Jenis pepohanan besar diantaranya Ramin (Gonystilus bancanus), Jelutung (Dyeracostulate), Durian (Durio carinatus), Pulai serta dari keluarga Dipterocarpaceae. Jenis-jenis anggrek hutan masih banyak yang belum terungkapkan diantaranya adalah anggrek harimau yang hanya berbunga sepuluh tahun sekali.
Beberapa jenis primata seperti Beruk (Macaca nemestrina), Kera ekor panjang (Macaca fasticularis), Surih (Presbitis critata) dan Siamang (Syphalagus syndactylus).
Kehidupan liar di air diantaranya dari jenis reptilia yaitu buaya muara (Crocodilus prosus), buaya air Tawar/Sinyulong (Tomintoma schegelii), kura-kura gading (Orlita borneisnsis), labi-labi serta beberpa jenis mamalia yang terdapat di kawasan ini diantaranya Tapir (Tapirus indicus), Harimau Sumatera (Panther tigris sumatrensisi) dan Beruan Madu (Helartos malayanus).
2) Cagar Alam Hutan Bakau Pantai Timur
Kawasan ini terletak di Desa Air Hitam Laut Kecamatan Sadu dengan luas 6.500 ha yang memilki keanekaragaman flora & fauna serta keindahan panorama. Kawasan ini merupakan kawasan obyek penelitian ekosistem hutan mangrove, habitat burung-burung air & burung migran, serta pengamatan satwa lainnya terutama di Desa Remao Bako tuo dan Desa Sungai Cemara.
Kecamatan Sadu yang berperan sebagai pintu masuk ke Kawasan hutan lindung ekosistem hutan mangrove yang merupakan Taman Nasional Rawa Gambut terbesar di dunia. Selain itu di kawasan ini terdapat objek wisata di Desa Malaka yang merupakan habitat alami beberapa jenis budaya dan binatang buas lainnya.
3) Makam Orang Kayo Hitam
Orang Kayo Pingai adalah kakak dari Orang Kayo Hitam, salah seorang putra dari Ahmad Barus dan Putri Mayang yang bergelar Datuk Paduko Berhalo yang wafat akhir abad ke-15. Pada masa inilah agama Islam masuk ke daerah Jambi kemudian memimpin Kerajaan Melayu Jambi.
Orang Kayo Hitam terkenal akan kesaktiannya. Makam leluhur Kerajaan Melayu Jambi berukuran panjang 4,8 m dan lokasinya yang berada di Desa Simpang, Kecamatan Berbak, berjarak sekitar 50 km dari Kota Jambi.
4) Sumber Mata Air Panas
Salah satu objek wiasata alam berupa air panas yang mengandung belerang ditemukan di Desa Pandan Sejahtera Kecamatan Geragai. Sumber air panas ini ditemukan warga pada tahun 80-an dengan suhu di atas 37C, bahkan ada yang mencapai titik didih. Potensi sumber air panas ini masih belum digarap dengan baik sehingga masih perlu sentuhan dan sarana pendukung lainnya berupa akses jalan dan jembatan. Panorama alam di sekitar lokasi air panas masih asri dengan rimbunan pohon. Pemerintah Kabupaten akan segara melokalisir sumber air panas ini agar tidak tercemar tentunya akan menjadi indikator yang positif bagi pengembangan aset wisata di masa yang akan datang.
Komentar Facebook