Muarasabak-Pasca musibah kebakaran yang meluluh lantakkan ratusan rumah warga di Kampung Lama Desa Mendahara Tengah, Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjung Jabung Timur Selasa (8/6) lalu, hari ini Kamis (10/6) mendapat kunjungan dari Tim Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
Dalam kunjungan tersebut, Tim Kemensos yang terdiri dari Tiga orang dan didampingi Kepala Dinas Sosial dan PPPA Tanjab Timur itu dalam rangka melakukan Assessment tahap awal kepada korban bertujuan untuk melihat kondisi korban secara langsung. Selain itu, kunjungan tersebut juga untuk menentukan jenis bantuan yang akan diusulkan.
Kepala Dinas Sosial dan PPPA Tanjab Timur, M. Ridwan mengatakan, adapun jenis bantuan yang akan diusulkan kepada Kemensos RI, yakni bantuan sosial cash transfer Bahan Bangunan Rumah (BBR), bantuan sosial isi Hunian Sementara (Huntara), bantuan sosial Jaminan Hidup (Jadul), bantuan sosial Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan tambahan bantuan Bufferstock dan Logistik.
"Kita dibantu oleh Kemensos RI dalam menentukan jenis bantuan apa yang diusulkan, dan ada Lima jenis usulan yang kita ajukan ke Kemensos RI," katanya.
Selain hal tersebut, Kemensos RI bersama Dinas Sosial dan PPPA Kabupaten Tanjab Timur telah mendirikan posko pengungsian, posko kesehatan dan dapur umum yang di fasilitas oleh Tagana dan ibu-ibu PKK Desa Mendahara Tengah.
"Posko pengungsian saat ini kondisinya kosong, dikarenakan para korban lebih memilih untuk tinggal di rumah tetangga dan kerabatnya. Meskipun begitu, tapi posko pengungsian tetap berdiri. Sementara untuk Posko Kesehatan masih terus stand by 24 jam," jelasnya.
"Kemudian, terkait dengan dapur umum untuk stok persiapan makanan masih aman. Pada hari pertama, dapur umum juga menyiapkan nasi bungkus untuk para korban, dan diantarkan ke rumah-rumah tempat korban mengungsi," sambungnya.
Selain itu juga, Kemensos juga mendirikan Posko Layanan Dukungan Psikososial (LDP) yang bertujuan untuk memfasilitasi korban bencana sosial yang mengalami trauma dan mengurangi permasalah psikis korban terutama anak-anak. Selanjutnya kegiatan ini akan difasililitasi oleh Pekerja Sosial dan Tim LDP dari Kemensos RI.
"Untuk kondisi para korban saat ini masih dipantau oleh pihak tenaga kesehatan, bahkan dari pihak Kementerian Sosial dari Balai Argatama saat ini juga sedang memantau terkait psikis dan psikologi para korban dengan mendatangi rumah-rumah tempat korban mengungsi, terutama bagi anak-anak," terangnya.
Untuk diketahui, update data sementara per 09 Juni 2021, rumah yang menjadi korban kebakaran sebanyak 136 bangunan, yang terdiri dari rusak berat sebanyak 120 rumah, rusak sedang 0 rumah dan rusak ringan sebanyak 16 rumah. Sedangkan untuk jumlah KK 142 dengan jumlah 471 Jiwa, balita 19 orang dan Lansia 34 orang.
"Sementara untuk total kerugian masih dalam pendataan oleh petugas di lapangan," tutupnya.
Komentar Facebook