Salah satu Intervensi penurunan Stunting terintegrasi yang dilaksanakan oleh Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah Aksi ke 7 yaitu pengukuran dan publikasi stunting. Pengukuran dan publikasi angka stunting adalah upaya Kabupaten Tanjung Jabung Timur untuk memperoleh data prevalensi stunting terkini pada skala layanan puskesmas, kecamatan, dan desa. Hasil pengukuran tinggi badan anak di bawah lima tahun serta publikasi angka stunting digunakan untuk memperkuat komitmen pemerintah daerah dan masyarakat dalam gerakan bersama penurunan stunting.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur penanggung jawab pengukuran dan publikasi stunting, telah melakukan pengukuran status gizi terutama stunting pada balita. Kegiatan pengukuran panjang badan atau tinggi badan bersamaan dengan bulan penimbangan balita (dan distribusi kapsul vitamin A) dilakukan dua kali dalam setahun yang dikoordinasikan oleh dinas kesehatan. Data pengukuran tinggi badan balita diinput dalam aplikasi elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e- PPGBM) yang di entry oleh petugas gizi dibantu tim entry puskesma di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, apabila ada data yang bermasalah gizi di konfirmasi dan divalidasi oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan. Selain data status gizi balita juga diinput data riwayat tindakan terhadap balita yang bermasalah gizi, kemudian di analisa faktor faktor determinan penyebab masalah gizi untuk diintervensi sesuai penyebabnya
Berdasarkan hasil pengukuran status gizi balita pada bulan Agustus 2021 di Kabupaten Tanjung Jabung Timur melalui aplikasi e PPGBM secara by name by address dari sasaran balita sebesar 15336 anak dengan jumlah balita yang diukur antropometri sebanyak 13904 ( 90,67 %) didapatkan prevalensi angka stunting pada balita sebesar 7 % (973 anak), prevalensi stunting ini menurun dari penimbangan Tahun 2021 sebesar 7,11% (1097) balita dengan jumlah balita yang diukur sebanyak 15421 balita (94,74%) dan pada tahun 2019 prevalensi stunting sebesar 7,34% pada balita (sumber data e PPGBM).
Dari 73 desa dan 20 kelurahan di 11 kecamatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, terdapat 11 desa dengan prevalensi stunting pada balita di atas 20%,selebihnya dibawah 20% yang berarti tidak memiliki masalah kesehatan masyarakat, namun tetap diwaspadai karena data e PPGBM bersifat dinamis.
Informasi Hasil pengukuran status gizi balita telah didesiminasikan dan dipublikasikan, Diharapkan hasil pengukuran status gizi terutama prevalensi stunting balita di diseminasikan pada setiap pertemuan baik pada saat SMD, mini lokakarya bulanan dan pertemuan lintas program maupun lintas sector OPD terkait, serta dipublikasi juga melalui saluran informasi media elektronik maupun media sosial baik di tingkat kabupaten, kecamatan, puskesmas dan desa yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur sehingga dapat dipakai menjadi dasar penyusunan secara lebih terinci kegiatan-kegiatan terkait stunting yang akan dilaksanakan selama bulan berjalan, menggalang kerja sama dan koordinasi antar petugas Puskesmas (lintas program), dan meningkatkan motivasi petugaspetugas Puskesmas dalam pelaksanaan integrasi kegiatan stunting dengan OPD terkait penurunan stunting.
Sumber : Bappeda Tanjung Jabung Timur
Komentar Facebook