Berita Daerah

MUARASABAK- Meski ditengah ancaman Pandemi Covid 19, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur tetap berkomitmen menangani stunting. Hal ini terungkap dalam Rembuk Stunting yang dihadiri oleh Bupati Tanjung Jabung Timur yang diwakili oleh Asisten II Setda Tanjung Jabung Timur Agus Sadikin, Wakil Ketua I DPRD Tanjung Jabung Timur Saidina Hamzah, OPD terkait dan organisasi lainya, Senin 12(04) di Aula Bappeda.

Rembuk Staunting ini merupakan aksi ketiga dari delapan aksi integrasi penurunan stunting yang bertujuan untuk: menyampaikan hasil analisis situasi dan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi, mendeklarasikan komitmen pemerintah kabupaten dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi, serta membangun komitmen publik dalam penurunan stunting secara terintegrasi di kabupaten. Hasil analisis situasi, sebanyak 10 desa/kelurahan ditetapkan sebagai lokasi prioritas stunting 2021.

 Agus Sadikin mengatakan, upaya pencegahan stunting memerlukan keterpaduan penyelenggaraan intervensi pada lokasi dan kelompok sasaran prioritas. Untuk mencapai keterpaduan integrasi tersebut diperlukan penyelarasan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan pengendalian kegiatan oleh lintas sektor serta tingkat pemerintah dan masyarakat melalui kegiatan rembuk stunting.

‘’Upaya penurunan prevalensi stunting harus menjadi tanggung jawab kita semua dikerjakan secara serius, dilakukan secara konvergen atau terintegrasi membutuhkan komitmen dan membutuhkan kerjasama lintas sektor demi generasi Tanjung Jabung Timur yang gemilang,’’ katanya.

Pada acara tersebut, juga dilakukan penandatanganan berita acara komitmen penyelenggaraan percepatan penangan stunting. Adapun komitmen yang disepakati dalam rembuk stunting adalah:

1) melaksanakan koordinasi lintas sektor secara berkala dalam rangka intervensi penurunan stunting terintegrasi, pengoptimalan sumber daya, sumber dana, dan pemutakhiran data;

2) mengoptimalkan peran perangkat daerah, pemerintah desa, masyarakat, serta pemangku kepentingan lainnya dalam percepatan penurunan stunting terintegrasi; 3)melaksanakan aksi konvergensi penurunan stunting terintegrasi termasuk menyelenggarakan intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif sesuai dengan kewenangan masing-masing;

4) melaksanakan sosialisasi dan diseminasi kebijakan penanggulangan stunting dan mendorong seluruh pihak berkonstribusi aktif dalam upaya penurunan stunting terintegrasi; dan

5) melaksanakan kampanye perubahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam percepatan pencegahan stunting.

6) Perlu adanya keterlibatan perusahaan melalui program CSR bidang kesehatan diharapkan dapat membantu pemerintah dalam percepatan penanganan dan pencegahan stunting di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. (vend)