MUARASABAK- Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur memastikan Angka Stunting atau kerdil Tahun 2020 turun. Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2013-2018 Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan kabupaten ke-3 dengan prevalensi atau persentase stunting tertinggi di Provinsi Jambi. Pada tahun 2013, Prevalensi stunting pada tahun 2013, balita di Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebesar 48,5 persen hingga tahun 2018 turun menjadi menjadi 40,9 persen angka ini termasuk kategori prevalensi stunting sangat berat (very high prevalence). Berdasarkan hasil Riskesdas tersebut, pada Tahun 2019 Pemerintah Pusat menetapkan Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebagai salah satu daerah lokus stunting. Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur melalui kegiatan Konvergensi Percepatan Pencegahan Stunting Tahun 2020 bekerjasama dengan OPD terkait secara terkoordinir, terpadu dan terarah. Melalui pendataan aplikasi Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), ditemukan perbedaan prevalensi stunting yang cukup signifikan. Yakni, prevalensi stunting 40,9 persen dari RISKESDAS sementara dari data e-PPGBM angka stunting di Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada bulan Februari jumlah prevalensi stunting hanya 8,09 persen. Kemudian dari e-PPGBM pada bulan Agustus 2020 turun menjadi 7,11 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur Ernawati mengungkapkan, pendataan EPPGBM ini dilakukan dua kali dalam satu tahun, yakni Bulan Februari dan Agustus. Dari interveal waktu tersebut kita dapat menurunkan prevalensi mampu diturunkan.
‘’Keberhasilan penurunan angka stunting ini dilaksanakan melalui intervensi spesifik maupun sensitif,’’ katanya.
Dijelaskannya, intervensi spesifik dilakukan oleh sektor kesehatan seperti penyediaan vitamin, makanan tambahan dan lainnya. Sementara, intervensi sensitif dilakukan oleh sektor non kesehatan, seperti penyediaan sarana air bersih, ketahanan pangan, jaminan kesehatan, pengentasan kemiskinan dan kegiatan lainnya.
‘’Semua kegiatan ini digerakkan oleh OPD terkait yang saling membantu dalam upaya penurunan angka stunting. Tentu hal ini tidak terlepas dari komitmen Bapak Bupati dan Wakil Bupati dalam mendorong OPD untuk turun dan ikut dalam kegiatan penurunan angka stunting ini,’’ katanya. (***)
Komentar Facebook