Bupati Tanjungjabung Timur Zumi Zola Zulkifli kemarin (17/1) menyerahkan bantuan dari Kementerian Kelautan Republik Indonesia. Bantuan itu berupa dua unit kapal INKA MINA kapasitas 30 GT, kemudian bantuan dana Pengembangan Usaha MINA Pedesaan (PUMP) untuk perikanan tangkap sebesar Rp 1 Miliar dan bantuan dana PUMP untuk Pengolahan Hasil Perikanan sebesar Rp 150 juta.
Untuk Bantuan kapal INKA MINA diserahkan kepada Kelompok Usaha Bersama (KUB) Kecamatan Nipah Panjang dan KUB Kecamatan Sadu. Sedangkan bantuan dana Pengembangan Usaha MINA Pedesaan (PUMP) perikanan tangkap diserahkan kepada kepada 18 KUB yang tersebar di Kecamatan Kuala Jambi, Mendahara, Nipah Panjang, Sadu dan Kecamatan Sabak Timur, masing-masing KUB mendapatkan sebanyak Rp 100 Juta. Sedangkan bantuan dana PUMP pengolahan hasil perikanan diserahkan kepada tiga KUB, masing-masing Rp 50 juta.
Prosesi penyerahan bantuan dilaksanakan di aula Pusat Pelelangan Ikan (PPI) Majelis Hidayah kecamatan Kuala Jambi dan dihadiri oleh seluruh Kepala SKPD dan unsur Porkompimda. Bupati Tanjabtim Zumi Zola Zulkifli dalam sabutannya mengatakan Kabupaten Tanjabtim merupakan salah satu daerah yang kaya dengan potensi ikan dan sumber daya laut lainnya. Hanya saja, hasil tangkap nelayan di Tanjabtim belum tergarap secara keseluruhan, Padahal Tanjab Timur merupakan daerah yang sebagian besar mata pencahrian masyarakatnya adalah nelayan. “Saat ini hasil tangkapan nelayan baru tergarap sebanyak 40 persen. Ini akibat kurangnya teknologi masyarakat untuk menangkap ikan,†kata Zola.
Kondisi ini membuat pemerintah Tanjabtim melalui program Bupati memberikan bantuan pompong berikut alat tangkap kepada nelayan kurang mampu di tahun 2012 lalu. Pemberian bantuan pompong beserta alat tangkap tersebut ternyata dirasakan masih kurang, oleh sebab itu, pemerintah kembali memberikan dua buah kapal tangkap lengkap dengan peralatan tangkap dengan kapasitas 30 GT dari Kementerian Kelautan.
Selain untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan, bantuan ini juga bertujuan untuk meningkatkan jangkauan operasional para nelayan. “Selama ini yang terjadi banyak sekali kapal-kapal dari luar masuk diwilayah perairan kami. Hal ini dikarenakan operasi nelayan kami terbatas. Nah dengan adanya bantuan ini mudah-mudahan daya jelajah dan hasil tangkapan dapat semakin meningkat,†ujarnya.
Menurut Zumi Zola, jika tidak ada aral melintang, pada tahun 2013 ini Kabupaten Tanjabtim akan kembali mendapatkan bantuan kapal 30 GT dari pemerintah pusat. “Mudah-mudahan ini bisa berkesinambungan, dan menyelaraskan program kabupaten. Selain itu juga kami bisa lebih memaksimalkan hasil laut, yang nantinya berujung pada peningkatkan kesejahteraan nelayan,†harapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Ahmad Riadi Pane mengatakan kelompok-kelompok nelayan yang menerima bantuan merupaka kelompok yang telah mengajukan proposal usulan bantuan dan telah diverifikasi serta diteliti oleh pemerintah.
Pane juga menegaskan, sebelum penyerahan bantuan telah ada perjanjian tertulis antara KUB yang menerima bantuan dengan pemerintah tentang pemanfaatan dan pemeliharaan bantuan. Jika memang KUB tidak menjalankan isi perjanjian sesuai dengan pemanfaatan dan pemeliharaan, maka KUB tersebut akan dikenakan sanksi atau bahkan akan dilakukan penarikan.
Menurut Pane, Selain bantuan kapal dan sejumlah dana, Pemerintah juga menyerahkan secara simbolis kartu nelayan. Kartu nelayan ini bertujuan untuk mempermudah menginventarisasi para nelayan yang ada di daerah. Selain kartu identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP), kartu nelayan ini juga sangat penting dimiliki para nelayan karena merupakan salah satu syarat nantinya bagi nelayan dalam mengajukan bantuan kepada pemerintah
Â
Komentar Facebook