MUARASABAK- Dalam upaya efisiensi anggaran dalam pembangunan jembatan Nipah Panjang- Sadu, yang semula direncanakan menggunakan rangka baja akan dirubah menjadi girder. Pembangunan yang dilakukan dengan skema multiyear tentu menggunakan dana yang sangat banyak, untuk itu Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur meminta bantuan dan dukungan dana dari Pemerintah Provinsi Jambi.
Hal ini disampaikan Bupati Tanjung Jabung Timur Romi Hariyanto pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Tanjung Jabung Timuryang juga dihadiri Kepala Bappeda Provinsi Jambi Doni Iskandar, Kamis (14/3). Menurut Bupati, berdasarkan perhitungan yang dilakukan pembangunan jembatan ini akan menghabiskan dana sekitar Rp 200 Milyar. Bupati mengakui, dengan anggaran sebesar itu pasti sangat membebani APBD Kabupaten Tanjab Timur. Meskipun perencanaan pembangunan jembatan Nipah Panjang – sadu telah dilakukan sejak Tahun 2012 lalu, Pemkab terus berupaya dengan berbagai cara guna pelaksanaan pembangunan jembatan tersebut.
‘’Kalau berdasarkan perencanaan kita yang lama, itu rasanya kita tidak mampu. Makanya, ya kita minta bantulah dari Provinsi,” kata Bupati.
Menurut Bupati, dari pembicaraannya dengan Kepala Bapeda Provinsi, pembangunan Jembatan Nipah-Sadu, yang mulanya direncanakan menggunakan rangka baja, akan dirubah menjadi girder. Dengan perubahan ini, secara pembiayaan yang mulanya 200 juta akan berkurang sampai 45 persen.
‘’Yang penting itukan azaz mamfaatnya. Dan yang terpenting Jembatan itu harus dibangun’’ tuturnya.
Secara terpisah, Doni Iskandar menjelaskan, pembangunan Jembatan Nipah-Sadu merupakan jalan keluar untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Makanya, dengan adanya permintaan ini, menjadi tantagan tersendiri baginya. Apalagi, untuk ketersediaan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Tanjab Timur yang masih cukup minim sekali.
‘’Ini adalah niat baik. Saya kira ini harus kita pikirkan bersama, dan jarang-jarang Kabupaten yang jemput bola duluan. Makanya ini tantangan bagi saya,’’ cetusnya.
Komentar Facebook