MUARASABAK – Suasana Kunjungan Kerja KepalaSKK Migas dan Pimpinan BPK Republik Indonesia di Rumah Dinas Bupati Tanjung Jabung Timur seketika memanas. Pasalnya, acara awalnya dimulai dengan ramah tamah mendadak tegang. Bupati Tanjung Jabung Timur Romi Hariyanto yang mendapat giliran bicara, tanpa sungkan mengungkapkan sejumlah kekecewaannya pada Petro China sebagai pengelola Blok Jabung yang saat Kunker tersebut dihadirioleh jajaran SKK Migas, Petrochina dan Pimpinan BPK RI yang dipimpin langsung oleh Rizal Djalil.
Karuan saja hadirin yang memenuhi ruang tamu itu langsung hening dan terfokus pada Bupati yang sesekali suaranya meninggi. Kejadian tak biasa itu berawal dari kekecewaan Romi pada sikap Petrochina yang menurutnya sering lalai prosedur.
Bahkan sejumlah komitmen perusahaan eksplorasi migas itu tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Bupati mencontohkan mandeknya rencana pembangunan Hutan Kota.
Padahal program itu sudah diresmikan oleh Plt Gubernur Jambi pada Agustus tahun lalu. Begitu juga soal permintaan Bupati agar Petrochina dapat mempertimbangkan penerimaan karyawan putra – putri Tanjabtim.
“Saya rasa yang kita minta tidaklah berlebihan, masa untuk slot pekerja kasar saja harus mendatangkan orang luar. Mana kepedulian Petro pada daerah ini,” cetus Bupati.
Bupati juga meluapkan kekesalannya persoalan ketaatan prosedur administrasi Petrochina terhadap sejumlah aturan. Dia mencontohkan soal perijinan Amdal yang terkesan diabaikan. Juga transparansi pengelolaan limbah.
Sementara soal dukungan terhadap kegiatan Petrochina di Tanjabtim, Bupati memastikan Pemkab bersama masyarakat Tanjabtim mendukung penuh. Hanya saja, harapnya, hendaknya Petrochina juga punya kepatuhan yang baik.
Kedepan Bupati berharap Petrochina dapat memperbaiki sikap dan perhatiannya pada kepentingan warga Tanjabtim. Kepada jajaran SKK Migas, bahkan ia meminta agar dibuka ruang untuk pemanfaatan CSR dapat menyentuh kebutuhan infrastruktur seperti jembatan dan jalan. Keduanya penting lantaran saat ini masih cukup banyak akses transportasi terhambat akibat minimnya jalan dan jembatan.
Usai pertemuan singkat tanpa klarifikasi Petrochina itu, Rizal Jalil berjanji untuk turut memfasilitasi pertemuan lanjutan antara Pemkab Tanjabtim bersama Petrochina dan SKK migas.
“Saya kira apa yang diungkap pak bupati hari ini sangat strategis untuk kita sama – sama melakukan perbaikan kedepan, agar kegiaatan sektor migas ini bisa lebih optimal sekaligus memberi manfaat yang besar bagi penduduk lokal, bagaimanapun kepentingan daeah harus juga kita pikirkan,” kata Rizal.
Bupati ditemui usai mengantar para tamunya menegaskan bahwa apa yang disampaikannya tersebut adalah harapan masyarakat yang selama ini tak tersalurkan.
“Tegas saya katakan bahwa pada prinsipnya kita sangat mendukung kegiatan SKK migas di sini. Tapi kita juga berharap ayolah lebih serius berbuat untuk daerah ini,” tambahnya.
Rencana pertemuan lanjutan sendiri dipastikan dalam minggu depan ini. Kunker BPK bersama SKK migas dan Petrochina ke kediaman bupati itu sebenarnya acara dadakan. Bupati baru mendapat kabar rencana kunjungan itu persis pagi harinya.
Namun karena para tamunya adalah para pengambil kebijakan terkait pengelolaan migas di Tanjabtim, Bupati memanfaatkan moment itu untuk menyampaikan apa yang selama ini dikeluhkan Pemkab dan warga Tanjabtim.
Sementara itu, Dwi Soejipto Kepala SKK Migas mengatakan, apa yang disampiakan Romi akan menjadi masukan. Makanya, pihaknya akan mereviu kembali apa yang menjadi persoalan dibawah.
Makanya, dalam waktu dekat pihaknya akan kembali melakukan pertemuan di Jakarta untuk membahas apa yang disampaikan Bupati.
“Kita mewakili Pemerintah sudah tentu kita akan mengakomodasi apa yang menjadi kepentingan daerah,” ungkapnya.
Dilanjutkan, kebijakan-kebijakan nantinya tentu akan mengedepankan kepentingan daerah. Dalam investasi erat hubungannya dengan Pemerintah Daerah. Jadi apa yang menjadi konsen Bupati akan menjadi masukan yang sangat baik dalam membuat program nantinya dalam pengembangan industri minyak dan gas di Tanjab Timur.
”Begitu juga dengan program kepedulian lingkungan kontraktor yang bekerja disini. Tentu kita akan melihat mana yang prioritas nantinya,”katanya.
Komentar Facebook