MUARASABAK- Anjloknya harga kelapa dalam membuat Bupati Tanjung Jabung Timur Romi Hariyanto berpikir ekstra. Pasalnya, masih banyak masyarakat Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung yang menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian kelapa dalam. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur masuk menjadi anggota Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPSEK) yang merupakan mitra pemerintah pusat. Pada Rapat Kerja Nasional KOPEK di Dabo Kabupateng Lingga, Rabu (21/11) kemarin, apa yang menjadi persoalan tersebut akhirnya terjawab. Karena, KOPEK bekerjasama dengan pemangku kepentingan lainnya dengan prinsip keseteraan untuk secara bersama-sama mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan melalui komoditas kelapa. Artinya, melalui KOPEK Kabupaten Tanjab Timur akan banyak mendapatkan masukan dan tawaran pengembangan industri Kelapa. Sebab, sebagaimana diktehui banyak investor yang sudah menjadi mitra KOPEK.
Dalam Rakernas tersebut ada lima rumusan yang dihasilkan. Ketua Kopek Prof. DR, Ir, H. Nelson Pomallingo merinci Lima rumusan itu adalah mendorong dengan segara pembenahan tata niaga kelapa nasional. Tujuannya untuk mendongkrak harga kelapa yang cukup menghawatirkan.
Selanjutnya Rakernas juga merumuskan untuk melakukan pembenahan sektor hulu dengan target luas kebun kelapa 5 juta hektar. Kopek juga merumuskan mengembangkan industri kelapa dengan model kerjasama regional. Disamping itu Kopek juga merumuskan memiliki otoritas kelapa indonesia yang mengurus hulu dan hilir kelapa serta mendirikan akademi kelapa dibeberapa kawasan penghasil kelapa.
‘’Rumusan ini telah ditandatangani 9 Bupati yang masuk anggota Kopek, dan rumusan ini disebut Lima pesan Lingga,’’ jelasnya.
Pada festival kelapa Indonesia ke-2 di Dabok Singkep Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau. Pada festival itu juga dilakukan penandatangan MoU tiga kabupaten penghasil kelapa dalam yang saling berbatasan yakni Kabupaten Tanjung Jabung Timur Jambi, Kabupaten Lingga Kepualauan Riau dan Kabupaten Indragiri Hilir Riau. Penandatanganan MoU itu disaksikan langsung Kepala Staf Kepresidenan, Jendral Purnawirawan Muldoko. Ketiga bupati masing-masing kabupaten itu berkomitmen saling bersinergi mempercepat pengembangan kelapa dalam sebagai komoditas strategis andalan.
Bupati Tanjung Jabung Timur H Romi Hariyanto di sela acara menjelaskan bahwa kerjasama itu berorientasi pada keseimbangan peran dalam memajukan pertanian kelapa dalam. Terlebih Tanjabtim didorong untuk hadir sebagai lokasi pengembangan sejumlah kegiatan produktif hasil perkebunan kelapa dalam.
“Kita bagi – bagi peran dalam rangka penguatan subsektor kelapa dalam ini, insya Allah awal Februari 2019 akan ada giat lanjutan yang sangat strategis dan Tanjabtim sebagai lokasi momentum itu,”singkat Romi tanpa merinci kegiatan yang dimaksudkan
Usai menandatangai MoU daerah penghasil kelapa di Kecamatan Daboksingkep, Kabupaten Lingga, rabu (21/11). Bupati Tanjabtim H Romi Haryanto berkeyakinan kedapan bisa meningkatkan penghasilan bagi petani kelapa.
“Kedepan bagaimana kita dan Kabupaten Lingga, serta Kabupaten Indragiri Hilir, bisa mengolah kelapa mulai dari hulu sampai hilirnya, terpenting bisa sama – sama menguntungkan Daerah dan masyarakatnya, “ kata Bupati.
Apalagi, lanjut Romi, Tanjung Jabung Timur sudah ada pabrik kelapa dan akan berjalan di tahun depan, tentunya ini bisa berjalan lebih baik lagi nantinya.
“Yang pasti kita berharap ini bisa berjalan lebih maksimal sampai turunannya,’’ tandasnya.
Komentar Facebook