Muarasabak- Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Hilmar Farid menyebut perairan sungai Batanghari di Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan pintu masuk atau lawang peradaban Provinsi Jambi. Hal ini didasari ketika dilakukan susur sungai yang dilakukan selama lebih kurang satu bulan dimulai dari Dhamasraya hingga sampailah di ujung yakni di Kuala Jambi.
‘’Kenapa diberi nama Kenduri Swarnabhumi, karena kita menyadari bahwa pintu masuknya disini. Disini pintu masuknya peradaban yang hebat dan berkembang berabad-abad yang lalu dan sumber kehidupan masyarakatnya,’’ ungkap Hilmar, pada acara kenduri Lawang Swarnabhumi di Kampung Laut Kecamatan Kuala Jambi, Senin (19/9).
Ketika perjalanan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy, Gubernur Jambi Al Haris, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Hilmar Farid, dan sejumlah pejabat Kementerian, Pemerintah Provinsi Jambi, Bupati/Walikota se Provinsi Jambi menuju lokasi acara di Kampung Laut menggunakan perahu lancing kuning, dan disambut dengan Pompong Kajang Suku Duano di Perairan Teluk Majelis disajikan penampakan perkampungan yang berada dipinggir Sungai Batanghari tersebut. Hilmar menyebut banyak banyak potensi yang perlu dikembangkan. Ia juga menyabut baik keinginan Bupati Tanjung Jabung Timur yang minta situs Siti Hawa dan Perahu Kuno Lambur untuk dibuka.
‘’Ya, tahun depan kita buka,’’ cetusnya.
Hilmar juga menjelaskan ,adapun maksud kegiatan Kenduri Swanabhumi adalah ingin mengangkat kembali kejayaan Sungai Batanghari. Belajar dari perjalanan masa lalu dan membentangkan kejayaan itu untuk masa depan yang lebih baik.
‘’Kejayaan ini yang kita ingin bangkitkan,’’ ujarnya.
Ia juga mengapresiasi dengan keberadaan UMKM yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur khususnya di Kecamatan Kuala Jambi. Bahkan, Hilmar sempat berseloroh Ketika berjalan disepanjang jalan di Kampung Laut ini berat badanya bertambah 2 kg.
‘’Berat badan saya jadi bertambah, belum lagi makan siang nanti. Entah bagaimana jadinya. UMKMnya luar biasa, sungguh senang bisa bersama disni. Semoga ini bisa menjadi kegiatan tahunan,’’ imbuhnya.
Sementara itu,Gubernur Jambi Al Haris dalam sambutanya mengatakan Sungai Batanghari merupakan Sungai terpanjang di Sumatera. Dengan Panjang 800 KM yang dahulu hulunya berada di Solok Selatan dan lawangnya berada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Gubernur Jambi menyebutkan adapun pesan moral dari kegiatan kenduri Swarnabhumi ini adalah Sungai Batanghari harus bersih seperti sedia kala karena Sungai Batanghari merupakan tempat perdagangan dan bertukar buadaya.
‘’Dan hari ini kalau tidak cepat-cepat kita mengambil langkah-langkah, maka kita khawatir Sungai Batanghari kian tercemar,’’ ujarnya.
Gubernur juga menjelaskan beberapa waktu lalu telah terjadi pencurian di perairan Sungai Batanghari, tepatnya di Suak Kandis. Berbagai kekayaan alam yang terkandung di dalam Sungai Batanghari telah direnggut oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
‘’Masih ada pencurian dari kekayaan alam yang ada di Suak Kandis Sungai Batanghari, ditemukan emas, batu giok, keramik dan lain sebagainya. Ini yang perlu kita sikapi segera, karena apabila dibiarkan potensi kandungan yang ada didalam sungai ini akan hilang,’’ ulasnya.
Untuk itu, Gubernur berharap walaupun kenduri ini berakhir di Lawang Tanjung Jabung Timur, akan tetapi kita terus mengkampanyekan Sungai Batanghari bersih.
‘’Kita harus terus mengkampanyekan Sungai Batanghari bersih, karena itulah pesan kita untuk anak cucu kita nanti. Kedepan kita akan terus menjadikan Jambi akan bangga dengan asset-aset sungai dan budaya yang kita miliki,’’ ungkapnya.
Komentar Facebook