Berita Daerah

MUARASABAK - Belum tersedianya akses jembatan yang menghubungkan Kecamatan Sadu dengan Kecamatan Nipah Panjang membuat warga di dua daerah kecamatan ini harus menggunakan jasa penyeberangan pompong untuk menyeberang. Kedua wilayah kecamatan ini dipisahkan oleh sungai yang cukup luas. Untuk menyebrangi sungai, jasa penyebrangan dengan pompong masih jadi primadona bagi masyarakat setempat. 

Seperti yang diungkapkan Kaharuddin, satu diantara warga Nipah Panjang menyebutkan, saat ini warga yang hendak menyeberang dari Nipah Panjang ke Sadu maupun sebaliknya harus menggunakan jasa penyeberangan pompong. Karena akses jembatan belum ada untuk menghubungkan kedua wilayah tersebut. 

Dijelaskan Kahar, selain akses menyeberangi sungai, ada akses lain yang bisa ditempuh untuk berkunjung ke Kecamtan Sadu menggunakan akses darat. Namun jarak tempuhnya cukup jauh bagi warga yang posisinya di Nipah Panjang. "Kalau ada jembatan yang menghubungkan disinikan jadi gampang. Apalagi warga banyak yang memilih jalur ini, meskipun bayar sewa pompong," katanya. 

Untuk biaya jasa penyeberangan untuk sekali menyeberang sebesar Rp 15 ribu jika menggunakan sepeda motor dan cuma Rp 5 Ribu perorang jika tidak membawa motor.

Seperti diketahui, Pemkab Tanjabtim telah mewacanakan akan membangun jembatan penghubung antara Kecamatan Nipah Panjang dan Kecamatan Sadu, dan dipastikan akan dibangun dengan mekanisme pinjaman pihak ketiga.

Wakil Bupati Tanjabtim, H. Robby Nahliansyah ketika di konfirmasi belum lama ini mengatakan, terkait negoisasi kepada pihak ketiga, sampai saat ini pemerintah masih menunggu hasil perhitungan pihak ketiga. "Sejauh ini Pemkab masih menunggu hasil perhitungan pihak ketiga. Jika sudah ketemu maka pelaksanaan pembangunan akan segera dilakukan," katanya.

Dijelaskannya, pada prinsipnya Pemerintah Daerah Tanjabtim tidak berkeinginan dalam pembangunan jembatan Nipah Sadu menjadi beban APBD Tanjabtim. "Makanya kita gandeng pihak ketiga," jelasnya.

Besarnya biaya peruntukan pembangunan jembatan penghubung Nipah-Sadu membuat Pemerintah Daerah mencoba mengajukan permohonan ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Kabar terakhir yang di terima ajukan pemerintah daerah ke Bappenas sudah menyetujui terkait pembangunan jembatan Nipah-Sadu. 

Dengan artian jika disetujui, pemerintah Tanjabtim hanya terima jadi jembatan penghubung Nipah-Sadu. Karena mekanisme di Bappenas adalah dalam pembangunan dilakukan oleh pihak Bappenas, begitu juga dengan semua bahan yang dibutuhkan disediakan oleh Bappenas. Selanjutnya pemkab melakukan pembayaran secara angsur setiap tahunnya.

Dalam pembangunan jembatan penghubung Nipah-Sadu anggaran yang di butuhkan sekitar Rp 150 milyar hingga Rp 200 milyar. Jikalau Pemerintah Daerah tetap akan membangun menggunakan anggaran APBD maka keseluruhan anggaran tidak akan mencukupi untuk biaya pembangunan jembatan tersebut.

Pembangunan jembatan penghubung Nipah Panjang-Sadu, pembangunan ini juga mengingat adanya wacana Pemerintah Provinsi Jambi Untuk membangun Pelabuhan Ujung Jabung dimana nantinya Ujung Jabung akan menjadi pelabuhan barang.

Selain itu dengan adanya jembatan tersebut juga akan dapat meningkatkan aksesibilitas antar wilayah, serta terbukanya interkoneksi jaringan jalan dari Bandar Jaya menuju Nipah Panjang ke Sungai Lokan dan Ujung Jabung serta Sungai Sayang. Bahkan keberadaan jembatan ini nantinya akan memperlancar akses jalan dan akan mendukung sektor perekonomian masyarakat, baik di wilayah Tanjabtim dan Provinsi Jambi. Sebab di daerah Nipah Pajang dan Sadu ini banyak komoditi hasil pertanian dan perkebunan masyarakat.