Berita Daerah

MUARASABAK -  Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) optimis pada 2018 produksi Jagung mencapai 7.500 Ton. Seminim-minimnya sekitar 3000 hinga 3.500 Ton.

 Kepala Dinas Pertanian Tanjabtim, Sunarno melalui Kepala Bidang Produksi, Umar Mahmud mengatakan, dari luas 1.500 hektar lahan pertanian tanaman jagung, pihaknya menargetkan dalam setiap hektarnya dapat memproduksi 4 Ton Jagung. Untuk itu, pihaknya juga berharap kepada setiap UPTD supaya dapat mengintensifkan pengawalan terhadap Kelompok Tani yang mengelola Jagung tersebut. ‘’Sehingga petani merasakan manfaatnya menanam Jagung. Kepada petani, kita berharap bila ada kendala terhadap tanaman Jagung segeralah sampaikan keluhannya kepada PLL maupun UPTD setempat,’’ katanta, kemarin.

Untuk memcapai produksi tersebut, tentunya tidak terlepas dari peran serta 50 Kelompok Tani yang mengelola pertanian Jagung. ‘’Intinya begini, Pemerintah sudah banyak berbuat, tinggal lagi keseriusan atau kesungguh-sungguhan petani serta semangatnya untuk mengawali ini sampai berhasil. Kita berharap petani ini menjadi lebih mandiri, karena stimulan Pemerintah itu sifatnya semakin lama semakin mengecil bagi mereka yang sudah pernah menerima bantuan,’’ sebutnya.

Jika tanaman Jagung tersebut terserang hama, segeralah laporkan gangguan itu kepada Petugas Pengamat Organisme Pengangu Tanaman (PPOPT) perwakilan setiap Kecamatan, supaya dapat ditangani dengan segera dan sebaik mungkin. ‘’Bila tanaman Jagung itu terserang hama, segera melapor. Jangan menunggu berhari-hari, kurang kondusif,’’ tuturnya. 

Adapun Harga Pembelian Pemrintah (HPP) mencapai sekitar Rp. 3.300/Kg. Pihak Bulog siap menampung hasil petani dengan harga tersebut. ‘’Tinggal lagi petani harus memperhatikan kualitas, kadar air maupun mutunya. Petani menginginkan harga tinggi, jaga kualitas Jagung tersebut,’’ tandasnya.